Pelangi99 - Dari pada bapermu makin nggak ketulungan, Hipwee Travel bakal mengajakmu mengelilingi nuansa cinta yang ada dalam sudut Jogja. Hipwee yakin kenanganmu terhadap Jogja bagai hujan deras yang membanjiri perasaan terlembutmu. Ia kadang menyenangkan, namun tak jarang ia membuatmu galau bukan kepalang ketika mengingatnya.Frase Rindu, sebuah makna yang mengantarmu pada masa lalu yang penuh berbagai cerita. Bisa bahagia, meskipun terkadang sendu
Kamu tentu ingat senyum orang Jogja yang meneduhkan. Keramahtamahan enggan hilang meski metropolitan kian membentang. Riuhnya Sekaten tiap tahunnya pasti tak terasa membosankan. Hidupmu dulu kian lengkap dengan hadirnya beragam festival gratisan, mulai FKY, Pasar Kangen sampai Festival Melupakan Mantan. Lama-lama Jogja kaya mantan ya, susah bangeeeeet dilupakan.
Kalau Minggu pagi Sunmor UGM jadi andalan. Kadang bisa sepedaan juga susuri selokan Mataram. Kalau lelah foto dulu di Candi Sambisari atau Candi Abang yang sedang hits. Ah, dulu kamu pasti tidak peduli mana yang hits mana yang kekinian.Pulang. Mungkin sudah berjuta manusia menganggap Jogja adalah tempat pulangnya meskipun KTP tidak mengamininya. Adakah kamu salah satunya?
Syarat sebagai tempat pulang adalah ketika kamu menemukan kasih sayang. Di Jogja memang kian hari kian menyebalkan, tapi setitik keramahan tak akan sulit kau temukan. Harga kos-kosan pun ringan di kantong kamu yang pas-pasan. Tak sedikit orang tak dikenal pun menawarkan bantuan. Kawan kuliah maupun dosen pun tak ragu membimbingmu kalau ada kesulitan. Sungguh, sebuah kehidupan masa muda yang ideal bisa kamu ciptakan!
Angkringan mengajarkanmu bahwa kesederhanaan justru mampu menciptakan selaksa kebahagiaan. Materi dan duniawi bukan sebuah tujuan.
Ada cinta di setiap bungkus nasi kucing angkringan. Ada kerinduan dalam Kopi Joss Lek Man yang membuat kita selalu nyaman berlesehan. Ada rasa kemanisan dalam gudeg Wijilan. Ya iyalah namanya juga gudeg, haha. Kamu tek lelah menyambangi Sate klatak di Bantul sana, atau Bakmi Jowo yang lokasinya kok ya selalu blusukan. Pokoknya itu semua rutinitas yang sederhana namun tak terlupakan. Angkringan menyadarkan kamu semua bahwa tak ada jurang kesenjangan antar manusia. Sederhana.
Jogja tercipta dari rindu, pulang dan angkringan. Kalau kamu sepakat dengan kalimat itu berarti kenanganmu terhadap kota ini begitu tak tertahankan.
So, kapan ke Jogja lagi?
0 komentar:
Posting Komentar