Pelangi99 - Buku berjudul; ‘Ahok Sang Pemimpin Bajingan' diluncurkan ke publik di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/5/2016).
Pelangi99 - Buku ini ditulis Maksimus Ramses Lalongkoe dan Syaefurrahman Al-Banhary
Maksimus menjelaskan alasan mengapa menulis buku dengan judul yang kontroversial tersebut.
"Bajingan yang kita maksud bukan yang sebenarnya. Itu menunjukkan sosok pemimpin yang berbeda dilakukan pemimpin yang lain," ujar Maksimus.
Dalam buku ini, Maksimus menjelaskan berisi tentang napak tilas Ahok, Ahok dengan model komunikasinya, Ahok dalam kacamata publik, Ahok tokoh masa depan Indonesia dan yang terakhir mengenai pendapat masyarakat untuk Ahok
Pelangi99 - Buku ini ditulis Maksimus Ramses Lalongkoe dan Syaefurrahman Al-Banhary
Maksimus menjelaskan alasan mengapa menulis buku dengan judul yang kontroversial tersebut.
"Bajingan yang kita maksud bukan yang sebenarnya. Itu menunjukkan sosok pemimpin yang berbeda dilakukan pemimpin yang lain," ujar Maksimus.
Dalam buku ini, Maksimus menjelaskan berisi tentang napak tilas Ahok, Ahok dengan model komunikasinya, Ahok dalam kacamata publik, Ahok tokoh masa depan Indonesia dan yang terakhir mengenai pendapat masyarakat untuk Ahok
"Indonesia negara terkorup di dunia, hampir berbagi level begitu pejabat negara yang memiliki komunikasi politik yang baik dan beretika santun mereka ada di balik jeruji besi. Di Jakarta harus dipimpin nyali tinggi," kata Maksimus.
Syaefurrahman mengatakan sebelum menerbitkan buku tersebut, pihaknya sudah terlebih dahulu mendatangi Ahok.
Dalam pertemuan tersebut, Syaefurrahman mengatakan bahwa Ahok tidak keberatan adanya buku itu, namun Ahok sedikit terkejut ketika melihat judul yang dipakai di buku tersebut.
"Dia tidak keberatan, waktu ngobrol dia bilang 'Wah, saya bajingan ya?' Udah tersenyum saja," ujar Syaefurrahman.
Selain itu, yang membuat Syaefurrahman yakin bahwa Ahok tidak keberatan hadirnya buku itu adalah Ahok mau menandatangani beberapa buku yang disodorkan ke Ahok. Dirinya menilai tidak akan ada tuntutan pencemaran nama baik dari Ahok jika buku tersebut diterbitkan ke publik.
"Beliau tandatangan, ya sudah, artinya kami lepas dari tuntutan hukum. Ini kan menyangkut karakter orang, makanya kami lakukan audiensi," ujar Syaefurrahman.
jangan lupa di rate ya gan
jangan lupa juga untuk ninggalin komeng ya gan
0 komentar:
Posting Komentar