Sungguh SADIS!! Pria Inggris Ini Lecehkan 255 Anak di Malaysia

No Comments

Pelangi99 - Seorang pria asal Inggris menghadapi hukuman penjara 22 tahun atau bahkan seumur hidup, setelah mengaku bersalah melakukan pelecehan seksual terhadap ratusan anak-anak di Malaysia.

Richard Huckle, 30 tahun, dari Ashford di Kent, mengaku melakukan 71 pelecehan seksual terhadap anak-anak berusia antara 6 bulan hingga 12 tahun sejak 2006 hingga 2014.

Huckle awalnya menghadapi 91 tuduhan dengan 23 korban yang merupakan anak-anak di Kuala Lumpur. Saat itu, dia menjadi seorang guru bahasa Inggris. Dia mendekati anak-anak di Kuala Lumpur dengan menyamar dan pura-pura berbuat kebaikan. Dia diyakini telah melakukan kejahatan tersebut terhadap 200 anak-anak.

Huckle ditahan di Bandara Gatwick London pada Desember 2014 ketika pulang ke Inggris dari Malaysia untuk merayakan perayaan Natal.

Petugas menemukan banyak gambar dan video tidak senonoh yang menampilkan dia tengah mendera anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan. Lebih 20 ribu gambar tidak senonoh ditemukan dalam komputernya. Bahkan Huckle turut menyimpan buku besar yang berkaitan dengan serangan yang dilakukannya dan menulis manual yang berjudul "Paedophiles and Poverty: Child Lover Guide".

Informasi grafis merinci puluhan pelecehan seksual yang dilakukan Huckle tersebar buat pertama kalinya pada Rabu saat sesi pendengaran guna menentukan hukumannya yang dimulai di London.


Jaksa penuntut umum dalam persidangan tersebut, Brian O'Neill, menyatakan tuduhan penganiayaan, termasuk mengambil gambar anak-anak dan mengunggahnya di Internet.

"Dia awalnya menyangkal semua 91 tuduhan itu, tapi kemudian mengaku bersalah terhadap 71 tuduhan pengadilan yang berikutnya," kata O'Neill, seperti dilansir Daily Mail pada 1 Juni 2016.

Dakwaan itu termasuk 14 tuduhan pemerkosaan dan 31 serangan seksual.

Hakim Peter Rook mengatakan ia sedang mempertimbangkan hukuman penjara seumur hidup terhadap Huckle yang dianggap melakukan kejahatan serius.

Huckle yang berasal dari Ashford, sebelah tenggara Inggris, muncul di Mahkamah Kejahatan Tengah London atau lebih dikenal sebagai Old Bailey untuk pendengaran hukuman yang diperkirakan berakhir pada Jumat ini.

Laporan kasus itu sangat terbatas, sehingga kini penyidik ​​menginginkan korban selamat dari predator seksual online.




Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar